Hadits Tentang Hutang


Kursus komputer majalengka cepat bisa
Kursus Komputer bersertifikat. Lembaga kursus Citra Telematika menyelenggarakan :

1. Aplikasi Perkantoran
2. Desain Grafis
3. Jaringan Komputer
4. Robotika
5. Pemasaran Digital
Kursus Komputer di Majalengka
Citra Telematika - Kursus Komputer di Majalengka

Jl. Raya Timur No. 65, Ciborelang, Jatiwangi
Kab. Majalengka
(0233) 8281236 | 085216667297
Punya Harta Namun Tidak Bersegera Membayar Hutang
Mungkin terdapat orang yang punya hutang pada orang lain, saat ia punya duit untuk menunaikan dan mampu, ia tidak segera melunasinya. Ia justeru sibuk membeli keperluan tersier/mewah bahkan pamer. Ini tidak dibetulkan dalam doktrin Islam. Agama islam menekankan bahwa yang namanya hutang itu ialah darurat. Tidak bermudah-mudah berhutang dan hanya dilaksanakan di ketika sangat diperlukan saja. Jika sudah dapat membayar, maka segera bayar. Jika sengaja memunda menunaikan hutang padahal dapat ini ialah kedzaliman.
Kursus komputer majalengka cepat bisa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻣَﻄْﻞُ ﺍﻟْﻐَﻨِﻰِّ ﻇُﻠْﻢٌ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃُﺗْﺒِﻊَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻠِﻰٍّ ﻓَﻠْﻴَﺘْﺒَﻊْ ‏

“Penundaan (pembayaran hutang dari) seorang yang kaya ialah sebuah kelaliman, maka andai salah seorang dari kalian dialihkan kepada seorang yang kaya maka ikutilah.”[1]

Sengaja Menunda Pelunasan? Awas Bahaya Dunia-Akhirat!
Sangat bahaya dan rugi dunia-akhirat, andai sengaja menunda menunaikan hutang sebenarnya mampu. Berikut sejumlah hal tersebut:

1) Jika meninggal dan membawa hutang, ia bakal terhalang masuk surga meskipun mati syahid
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

“Demi yang jiwaku terdapat ditanganNya, sekiranya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, lantas dihidupkan lagi, kemudian dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak bakal masuk surga hingga hutangnya tersebut dilunasi.”[2]

2) Keadaannya atau nasibnya menggantung/ tidak jelas atau tidak tentu apakah bakal selamat atau binasa
Tentu kita paling tidak senang dengan ketidakpastian, lagipula urusannya ialah di akhirat nanti yakni antara surga atau neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin tergantung sebab hutangnya, hingga hutang tersebut dilunaskannya.”[3]

Syaikh Abul ‘Ala Al-Mubarfkafuri rahimahullah menyatakan hadits ini,

قال السيوطي أي محبوسة عن مقامها الكريم وقال العراقي أي أمرها موقوف لا حكم لها بنجاة ولا هلاك حتى ينظر هل يقضى ما عليها من الدين أم لا انتهى

“Berkata As Suyuthi, yakni orang itu tertahan untuk menjangkau tempatnya yang mulia. Sementara Imam Al ‘Iraqi menuliskan urusan orang itu terhenti (tidak diapa-apakan), sampai-sampai tidak dapat dihukumi sebagai orang yang selamat atau binasa, hingga ada kejelasan nasib hutangnya tersebut sudah ditunaikan atau belum.”[4]
Kursus komputer majalengka cepat bisa
3) Sahabat yang punya hutang tidak dishalati oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebenarnya shalat beliau ialah syafaat
Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, dia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ فَقَالَ أَعَلَيْهِ دَيْنٌ قَالُوا نَعَمْ دِينَارَانِ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ

“Adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menshalatkan laki-laki yang mempunyai hutang. Lalu didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau bersabda: “Apakah dia punya hutang?” Mereka menjawab: “Ya, dua dinar. Beliau bersabda,“Shalatlah untuk kawan kalian.”[5]

Maksudnya ialah Nabi shallallahu alaihi wa sallam hendak menjelaskan untuk para sahabatnua bahwa, hutang paling tidak pantas ditunda ditunaikan sampai meninggal, sebenarnya ia sudah dapat membayarnya.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah syafaat. Beliau berkata,

وَكَانَ إذَا قُدّمَ إلَيْهِ مَيّتٌ يُصَلّي عَلَيْهِ سَأَلَ هَلْ عَلَيْهِ دَيْنٌ أَمْ لَا ؟ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهِ دَيْنٌ صَلّى عَلَيْهِ وَإِنْ كَانَ عَلَيْهِ دَيْنٌ لَمْ يُصَلّ عَلَيْهِ وَأَذِنَ لِأَصْحَابِهِ أَنْ يُصَلّوا عَلَيْهِ فَإِنّ صَلَاتَهُ شَفَاعَةٌ وَشَفَاعَتَهُ مُوجَبَةٌ

“Jika didatangkan untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seorang mayit, kemudian dia berkeinginan menshalatkan maka Beliau bakal bertanya, apakah dia punya hutang atau tidak? Jika dia tidak punya hutang maka Beliau menshalatkannya, andai dia punya hutang maka Beliau tidak inginkan menshalatkannya, namun memperbolehkan para kawan menshalatkan mayit itu. Sesungguhnya shalat Beliau (untuk si mayit) ialah syafaat (penolong) dan syafaat Beliau ialah hal yang pasti.”[6]
Kursus komputer majalengka cepat bisa
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

citra telematika | kursus komputer | kursus komputer majalengka | Kuliah komputer majalengka

Postingan Populer

Recent Posts

Theme Support